Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rektor UMG Meninggal, Haedar Bersaksi Almarhum Memiliki Banyak Amal Jariyah

GRESIK, ifakta.id —Kabar meninggalnya Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Eko Budi Leksono mengejutkan banyak pihak. Kepergian Pria murah senyum ini membuat banyak orang kehilangan. Salah satu yang merasakan kehilangan kader terbaik persyarikatan ini ialah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Menurutnya, hal ini mempertegas penggalan QS. Al Munafiqun ayat 11. Haedar juga turut menyampaikan bahwa segenap Pimpinan Pusat Muhammadiyah merasakan duka cita yang mendalam. Ia mendoakan agar almarhum meninggal dalam keadaan husnul khatimah, diampuni segala dosa-dosanya, diterima seluruh amal ibadahnya, dan ditempatkan bersama orang-orang salih. Sementara bagi keluarga yang ditinggalkan semoga mendapatkan kekuatan dan ketabahan serta melanjutkan perjuangan kebaikan almarhum.

“Kita tidak bisa menunda maupun tidak bisa mengawalkan. Hanya kita tidak tahu persis kapan ajal itu tiba. Maka kita hanya bisa melepas almarhum dengan doa agar beliau husnul khatimah, diampuni kesalahannya, dan diterima amal ibadahnya, serta ditempatkan di sisi-Nya,” doa Haedar dalam Takziyah Virtual Mengenang Wafatnya Rektor UMG pada Rabu (21/09).

Haedar bersaksi bahwa sosok almarhum Eko merupakan energik, semangatnya luarbiasa, berwawasan luas, sehingga pancaran aura positifnya begitu kuat. Komitmennya dalam mengembangkan UMG serta pengabdiannya terhadap Persyarikatan merupakan ladang dakwah dan jihad yang senantiasa ikhlas diemban almarhum. Jejak kebaikan yang sering ditampilkan almarhum inilah mesti jadi suri tauladan bagi segenap keluarga besar Muhammadiyah.

“Maka kami yakin apa yang telah dilakukan oleh almarhum baik di UMG maupun persyarikatan, tentu di keluarga dan kehidupan masyarakat juga, akan menjadi jejak yang baik, jejak yang positif, jejak yang nanti bisa diikuti oleh keluarga dan kita semua,” kata Haedar.

Menurut Haedar, apa yang telah dilakukan almarhum Eko sesungguhnya amal jariyah yang akan terus mengalirkan pahala. Dalam hadis disebutkan ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at, dan anak saleh yang mau mendoakannya.

“Maka kesaksian kita adalah Dr. Eko adalah sosok yang gemar beramal jariyah, memanfaatkan ilmunya, dan menjadi sosok yang saleh. Karena itu kita ditinggalkan bagaimana melanjutkan perjuangan almarhum,” ucap Haedar.